Kamis, 19 November 2015

Puisi Untuk ayah oleh YULIANA

 

Puisi:
Rindu UNTUK AYAH

Semasa Kecil Kami Belum Mengerti
Apa Arti Pengorbanan Seorang Ayah
Selalu Berjuang Demi Kebutuhan Anak Mu
Tanpa Mengenal Waktu
Engkau Rela Di Hina Dan Di Maki
Demi Anak-Anak Mu..
Ayah………….
Kini Kami Sadari Betapa Berartinya Diri Mu
Karena Anak Mu Kini Sudah mengerti 
Ayah…………
Saat Detik Kepergian Mu
Menghembus Nafas Terakhir
Kami Seperti Tak Percaya
Karena Beberapa Detik
Engkau Telah Pergi Untuk Selamanya
Ayah………..
Maafkan Anakmu Ini
Yang Belum Mampu Membahagiakan Diri Mu
Di Waktu Hidup Mu

Ayah…………..
Betapa Anak Mu Kehilangan
Dan Selalu Terbayang Wajah Mu
Serasa Engkau Masih Bersama Kami

Ayah……………
Kami Anak-Anak Mu
Kini Hanya Dapat Mendo’akan Mu
Semoga Engkau Tenang Di Sisi Nya

Semoga 1 tahun kepergian mu engkau berada ditempat yang nyaman dan indah..
I love you forever ayah

Laporan Pratikum Biji kacang merah


LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN
Kemampuan Pertumbuhan Dan Perkembangan Perkecambahan
 Biji Kacang Merah
Dosen :  Nazarudin , SP., M.Si



 

 
    Disusun Oleh:
Yuliana (1303000338-31)
  KELAS : 3A2, REGULER
     PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
 KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan berkat nya kepada kita semua ,sehingga laporan hasil pratikum  mata kuliah Fisiologi Tumbuhan  yaitu tentang pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan pada biji kacang merah, ini  dapat diselesaikan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung ,sehingga laporan ini dapat selesai sesuai dengan waktunya. laporan  ini tak luput dari berbagai kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun Semoga laporan ini dapat memberikan informasi serta dapat bermanfaat bagi kita semua.

  Sintang, 11  November 2015

 Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................  .iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................   1
B. Tujuan Pratikum........................................................................................................... 2
C. Manfaat Pratikum......................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................3
A.    Klasifikasi Tanaman Kacang Merah....................................................................        3
BAB III METODOLOGI......................................................................................    5
A. Waktu Dan Tempat....................................................................................................   5
B. Alat Dan Bahan ........................................................................................................... 5
C. Prosedur Kerja ............................................................................................................. 6
BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................  7
A. Hasil...........................................................................................................................   7
B. Pembahasan ................................................................................................................. 9
BAB V PENUTUP ....................................................................................................15
A. Simpulan ...................................................................................................................   15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 21




DAFTAR LAMPIRAN

GAMBAR PERLAKUAN  0....................................................................................... 16
GAMBAR PERLAKUAN 1........................................................................................ 17
GAMBAR PERLAKUAN 2........................................................................................ 18
GAMBAR PERLAKUAN 3........................................................................................ 19
GAMBAR PERLAKUAN 4........................................................................................ 20
GAMBAR PERLAKUAN 5........................................................................................ 20


BAB I
PENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang
Perkecambahan merupakan tahap awal /permulaan suatu tanaman untuk tumbuh dan berkembang nya suatu embrio yang akan muncul dari  dalam biji Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan etrjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). radikula tumbuh kebawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh keatas menjadi batang. lalu setelah itu suatu tanaman tersebut akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui proses pertumbuhan pada tanamanan. Proses kecambahan pada biji kacang merah untuk menguji pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan biji kacang merah dengan media modern yang digunakan dengan bantuan alat-alat dan bahan-bahan yang steril.
Uji daya Perkecambahan biji kacang merah dilakukan dengan menggunakan bahan yang sudah steril. Disterilkan agar biji kecamabah tersebut tidak terkontaminasi dan agar biji kecambah tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Biji kacang merah disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol yang sudah ditentukan serta setelah itu dibilas kembali dengan air bersih.
Pada uji daya kecambah biji kacang merah ini agar dapat diketahui kualitas dari biji kacang merah tersebut. Yaitu dengan cara mensterilkan  biji kacang merah dan dibulas dengan air bersih,lalu dilakuan penyusunan biji kacang merah pada tempat yang sudah disediakan dan telah steril dan ditutup rapat agar tidak terkontaminasi yang dapat menyebabkan jamur tumbuh dan tanaman tersebut berwarna dan akirnya tidak dapat tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan suatu proses yang akan dialami oleh tanaman itu sendiri,dari mulai muncul nya akar, daun dan batang dari tanman tersebut. Dari hasil tumbuh dan berkembang nya tanaman tersebut, yaitu biji kacang merah yang kami jadikan bahan pratikum, kami melakukan pengukuran dan setelah itu membuat Kurva sigmoid. Kurva sigmoid yang dibuat merupakan  kurva pertumbuhan biji kacang merah yang telah dibuat perlakuan,pengukuran biji kacang merah, dari kotiledon, radikula, dan flumula mulai dari hari ke nol hari 3, hari ke 6, 9,12, sampai dengan hari ke 15. Dan dari kurva sigmoid tersebut yang akan diketahui kurva pertumbuhan biji kacang merah tersebut. Kurva pertumbuhan tersebut akan dibuat sesuai dengan apa yang diukur dalam setiap perlakuan, yaitu kurva sigmoid pertumbuhan biji kacang merah, radikula, kotledon, dan flumula.

       B.     Tujuan Pratikum
Adapun tujuan dari pratikum kali ini yaitu :
1.      Agar mahasiswa dapat mengetahui kualitas dan kemampuan dan daya tumbuh kecambah yang ditanaman ditempat yang steril dan tertutup.
2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui kemampuan daya tumbuh kecambah dengan alat dan bahan yang steril dan yang tidak steril.

     C.    Manfaat Pratikum
1.      Dengan  adanya  pratikum ini mahasiswa mendapatkan  pengetahuan yang bermanfaat atas pratikum tentang kemampuan pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan pada biji kacang merah dengan alat dan bahan(biji kacang merah yang sudah steril).
2.      Dengan adanya pratikum,siswa dapat mengetahui kualitas dari biji kacang merah tersebut, serta dapat mengetahui pengaruh dan penyebab mengapa biji kacang merah yang dibuat dalam setiap perlakuan, dan dalam tiap perlakuan tersebut biji kacang merah nya tidak tumbuh.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Klasifikasi Biji kacang merah
Klasifikasi kacang merah (1957), adalah sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiosspermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rosales (Legumin
Famili : Leguminosae (Papilionaceae
Subfamili : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.
Kacang merah mempunyai batang pendek dengan tinggi sekitar 30 cm. Batang tanaman umumnya berbuku-buku, yang sekaligus merupakan tempat untuk melekat tangkai daun. Daun bersifat majemuk tiga (trifoliolatus) dan helai daunnya berbentuk jorong segitiga (Rukmana, 2009).
Kecambah didefinisikan sebagai tumbuhan kecil yang baru muncul dari biji dan hidupnya masih tergantung pada persediaan makanan yang terdapat dalam keping biji (Tjitrosoepomo, 1999).
Perkecambahan adalah proses aktivitasi pertumbuhan embryonic axis di dalam biji yang terhenti selama fase pemasakan biji/dormansi kemudian aktif kembali untuk membentuk kecambah (Elisa, 2006).
Perkecambahan merupakan suatu proses dimana radikula (akar embrionik) memanjang ke luar menembus kulit biji. Tahapan perkecambahan dimulai dengan hidrasi atau imbibisi, dilanjutkanoleh aktivasi enzim, inisiasi pertumbuhan embrio dan pertumbuhan kecambah berikutnya (Salisbury dan Ross, 1995).
Perkecambahan pada tumbuhan, baik pada tumbuhan tingkat rendah maupun pada tumbuhan tingkat tinggi, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain tingkat kemasakan benih, dan dormansi. Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan diantaranya air, suhu, oksigen, cahaya dan medium perkecambahan (Sutopo, 2002).
Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) mempunyai nama ilmiah yang sama dengan kacang buncis yaitu Phaseolus vulgaris L, hanya tipe pertumbuhan dan kebiasaan panennya berbeda. Kacang merah (kacang jogo), sebenarnya merupakan kacang buncis tipe tegak (tidak merambat) dan umumnya dipanen polong tua, sehingga disebut Bush bean. Sedangkan kacang buncis umumnya tumbuh merambat (pole beans) dan dipanen polong-polong mudanya saja (Rukmana,2009). 


BAB III
METODOLOGI


A.    Waktu Dan Tempat
Pada pengamatan yang telah kami lakukan yang dilaksana pada:
Hari/tanggal : Rabu, 21 Oktober  2015
Pukul            : 13.00-14.00 WIB
Tempat         : Di laboratorium Biologi Fakultas Pertanian

B.     Alat dan bahan
1.      Alat yang digunakan pratikum:
a.       Kapas
b.      Mika
c.       Alkohol
d.      Pinset
e.       Scapel
f.       Spidol.
g.      Spatula
h.      arloji
i.        Air
j.        Tabung ukur
k.      Jangka sorong
2.      Bahan yang digunakan pratikum:
a.       Biji kacang merah

C.    Prosedur kerja
1.      Pada saat memulai pratikum pertama-tama kami menyiapkan alat-alat serta bahan-bahan yang kami perlukan lalu kemudian alat-alat yang kami pakai kami sterilkan terlebih dahulu.
2.      Setelah alat kami sterilkan kemudian kami menyiapkan bahan yang akan digunakan yaitu biji kacang merah yang  5 buah kami potong untuk mengetahui radikula,flumula dan kotiledon nya lalu kami ukur dengan menggunakan jangka sorong ,sedangkan yang 25 buah kami rendam dalam gelas ukur dengan alkohol sebanyak 200 ml selama 15 menit setelah itu  dibilas dengan air bersih sebanyak 2 kali bilas.
3.      Setelah itu  kami mengangkat biji kacang merah tersebut lalu kami tiriskan pada wadah yang telah disediakan  
4.      Setelah biji kacang merah tersebut sudah ditiriskan .lalu kami memasukan kapas dimika yang telah disterilkan dan yang sudah kami siapkan lalu di dibasahin air, kemudian kami memasukan 25 biji kacang merah dibuat perlakuan, dan pada tiap perlakuan dibuat 5 biji kacang merah dan disusun rapi



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil dan Pembahasan
Kecambah didefinisikan sebagai tumbuhan kecil yang baru muncul dari biji dan hidupnya masih tergantung pada persediaan makanan yang terdapat dalam keping biji dan Perkecambahan merupakan suatu proses dimana radikula (akar embrionik), memanjang ke luar menembus kulit biji dan flumula(calon bakal batang) yang tumbuh dari kecambah tersebut,serta kotiledon(daun pertama yang tumbuh dari kecambah tersebut dan berdasarkan hasil  pengukuran, didapat kan hasil rata-rata dari kurva pertumbuhan (kurva sigmoid) biji kacang merah.
        1.  Radikula

Berdasarkan dari kurva sigmoid pada biji kacang merah yang diberikan perlakuan,dan didalam perlakuan tersebut terdapat ulangan-ulangan, dan kemudian didapatkan rata-rata dari radikula atau akar embrio.
Akar (Radikula), batang (Flumula) ,dan ktiledon (daun) merupakan  Struktur penting dari kecambah untuk menilai kemampuan biji  untuk tumbuh dan berkembang menjadi kecambah. dari hasil setiap perlakuan kami buatkan kurva sigmoid tentang pertumbuhan biji kacang merah tersebut. Dan Untuk memulai kehidupannya, biji harus berkecambah menjadi tanaman baru. Perkecambahan biji dimulai dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula memanjang atau muncul melewati kulit biji. Perkecambahan biji merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen btji lainnya untuk dapat menghasilkan tumbuhan baru. Proses ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam (tingkat kemasakan biii, ukuran biji, dormansi, dan penghambat perkecambahan) maupun faktor-faktor luar (air, temperatur, oksigen, dan cahaya). Air merupakan salah satu faktor luar yang sangat penting dalam perkecambahan, karena penyerapan air merupakan tahap awal perkecambahan biii. Air berperan penting untuk mengaktifkan sel-sel yang bersifat embrionik di dalam biji, melunakkan kulit biji dan menyebabkan mengembangnya embrio dan endosperm, fasilitas untuk masuknya oksigen ke dalam biji, mengencerkan protoplasma dan media angkutan makanan dari endospenn atau kotiledon ke daerah titik-titik tumbuh. Dan dari biji yang sudah menjadi kecambah tersebut,akan mulai keluar radikula/akar embrionik, flumula/calon batang serta kotiledon/calon bakal daun muda.dari radikula.flumula dan kotiledon tersebut yang keluar dari biji yang menjadi kecambah, diukur panjang setiap radikula, flumula dan kotiledonnya. dan didapat kan hasil rata-ratanya dari setiap babgianbagian radikula,flumula, dan kotiledon .Setelah tiga hari penanaman biji kacang merah yang 25 biji yang tiap biji nya tersebut sudah dibuat perlakuan  kami mengukur biji kacang merah tersebut dan mendapatkan hasil pengukuran yang sudah kami lakukan dan kemudian dibuat kurva sigmoid/kurva pertumbuhan biji kacang merah.
a.       Radikula /akar embrionik
Radikula adalah akar lembaga yang nantinya akan tumbuh menjadi akar utama / merupakan akar embrionik yang baru muncul dari kecambah. Radikula tumbuh menembus kulit biji dan melewati liang biji. Pada kecambah biji kacang merah dalam setiap perlakuan yang sudah kami buat setiap perlakuaann dan dalam setiap perlakuan tersebut tersusun ulangan-ulangannya,, dan dari kecambah tersebut tumbuh radikula / akar lembaga yang baru keluar dari biji kacang merah. Perubahan pengendalian ini pada radikula merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula.Akibatnya ukuran radikula keluar dan menembus kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah dari biji kacang merah tersebut keluar radikula serta didapatkan ukuran radikula dari setiap perlakuan yang sudah ditentukan, pada hari ketiga setelah penanaman biji kacang merah dan diukur. Pada tahap awal pengukuran adalah yang pertama kami mengamati tanaman biji kacang merah tersebut apakah pada tiap biji tersebut ada yang mati atau tidak tumbuh akar ,lalu setelah itu kami melakuan pengukuran pada perlakuan ke3 hari setelah penanaman pada tiap biji-biji kacang merah. yang pertama pada perlakuan pertama dan pada biji pertama kami mengukur Radikula atau yang disebut dengan akar embrionik yang memanjang keluar menembus kulit yaitu pada radikula rata-ratanya yaitu pada hari ke 0 /hari pertama yaitu 0,564  , dan pada hari ke3 setelah tanam biji-biji kacang merah yaitu biji nya hidup semua yaitu jumlah rata-rata 1,966,  hari ke3  yang biji nya hidup semua dan tidak ada yang mati serta tidak ada yang terkontaminasi atau tidak ada yang ditumbuhi jamur. Dan pada hari ke 6 jumlah biji yang hidup yaitu hanya 4 biji yaitu pada nomor 2,3,4,5 , sedangkan nomor 1 mati, tidak dapat keluar akar dikarenakan disebabkan tumbuh jamur yang menyebabkan biji kacang merah tersebut terhambat pertumbuhannya dan rata pertmbuhan nya yaitu 2,37,s  rata-rata radikula/ akar embrionik  pada hari 6 biji kacang merah ini mengalami kenaikan pertumbuhan biji kacang merah tingggi dari hari ke 3. Sedangkan pada hari ke 9 jumlah biji yang tumbuh hanya 3 biji yaitu biji nomor 2,3,4, sedangkan biji nomor 1 dan 5 mati, tidak dapat tumbuh dikarenakan tumbuh jamur yang menghambat biji tersebut untuk menjadi kecambah dan membuat akar juga tidak dapat keluar dan rata-rata jumlah radikulanya yaitu 4, Rata pertumbuhan biji kacang merah pada hari ketiga ini juga mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan rata-rata pada hari ke 3 dan hari ke 6. Sedangkan pada hari ke 12 biji kacang merah yang hidup yaitu hanya 3 biji yaitu nomor 1,3,4, sedangkan nomor 2 dan 5 mati, tidak tumbuh dan  berkembang tidak menjadi kecambah, hanya ditumbuhi jamur yang menghambat pertumbuhan kacang merah terssebut, yang penyebabnya karena bisa jadi disebabkan sewaktu memberikan air pada wadah untuk menyimpan biji kacang merah tersebut tidak rata, yang menyebabkan biji tersebut, mati, kering dan ditumbuhi jamur, dan bisa jadi juga karena kualitas dari tersebut tidak baik dan tidak memperhatikan sewaktu memilih biji tersebut.  rata-rata radikula nya yaitu 1,76, pada hari ke 12 ,biji kacang merah tidak mengamali pertumbuhan yang lebih tinggi dari hari ke3,ke 6 dan hari 9, dan justru mengalami penurunan pertumbuhan pada kecambahnya. Dan pada hari ke 15 rata-rata dari radikula tersebut  yaitu 0,072, pada hari 15 ini biji yang tumbuh hanya 1 biji saja, yaitu hanya nomor 2 sedangkan nomor yang lainnya mati, tidak menjadi kecambah, hanya ditumbuhi jamur, hal ini bisa juga disebabkan kualitas dari biji tersebut tidak lagi bagus, karena juga sewaktu mengambil biji tidak memperhatikan kualitas dari biji tersebut. Dan pada kurva pertumbuhan pada biji kacang merah yaitu pada radikula/ akarnya,  bahwa pertumbuhan biji kacang merah tersebut pada radikula tidak mengalami pertumbuhan yang meningkat sampai pada hari ke 15 dan justru mengalami penurunan pertmbuhan pada kurva radikula tersebut. Dan pada kurva pertumbuhan biji kacang merah yang terlihat jelas pertumbuhannya  pada hari ke 9 pertumbuhan radikula terjadi pada hari ke 9 yang mengalami pertumbuhan yang tinggi yaitu, 4,02 pertmbuhan pada hari ke 9 merupakan pertumbuhan yang lebih tinggi dari hari 3,6, 12 dan hari ke 15 yang tidak mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi pada radikula nya/ akar embrioniknya
        2.      Flumula

b.      Flumula atau bakal calon batang.
      pucuk lembaga (Flumula) yang merupakan daun yarrg pertama kali yang terbentuk di ujung batang lembaga. flumula pada biji kacang merah ini dan yang sudah kami uku dan didapatkan juga rata-rata dar flumula pada hari ke 0 rata-rata nya yaitu 0,4,dan pada hari ke 3 jumlah rata-rata flumulanya yaitu 0,546 dan biji/tiap ulangannya pun hidup semua, tidak ada yang mati atau ditumbuhi jamur,, sedangkan pada hari ke 6 jumlah biji yang hidup hanya 4 biji, sedangkan yang satu nya yaitu pada nomor 1 mati, hanya ditumbuhi jamur, tidaktumbuh dan berkembang menjadi kecambah. rata-rata flumula pada hari ke 6 yaitu 0,634 dari hari ke 3 dan ke 6 ini flumulanya tidak ada yang mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi pada calon bakal batang /flumulanya. Dan pada hari ke 9 rata nya yaitu 1,12, pada hari ke 9 ini flumulanya sedikit mengalami pertumbuhan dari hari sebelumnya. Dan pada hari ke 12 rata-rata flumulanya yaitu 1,75, pada hari ke 12 ini hanya  sedikit mengalami pertumbuhan pada calon batang nya yaitu 1,75 rata-ratanya . sedangkan pada hari ke 15 flumula / calon batang nya tidak tumbuh , bijinya mati, hanya ditumbuhi jamur pada bijinya, bisa karena disebabkan karena kualitas biji yang tidak baik, atau karena tidak mendapakan suplai air dari biji tersebut, sehingga menyebabkan biji-biji kacang merah tersebut mati tidak dapat tumbuh dan berkembang.pada hari ke 15 ini flumulanya 0, calon batang nya tidak tumbuh .dan pada kurva pertmbuhan terlihat bahwa pertmbuhan biji kacang merah pada calon batang nya pertumbuhan yang tinggi dan hanya terjadi pada hari ke 12,sedangkan pertumbuhan berikutnya pada hari ke 9 yaitu 1,12. Dan pada hari ke 15 pada kurva pertumbuhannya terliha penurunan yang dratis, tidak ada pertumbuahn dan perkembangan didalamn biji kacang merah tersebut,


       3.      Kotiledon

c.        Kotiledon/ daun pertama yang tumbuh
Kotiledon (disebut juga kotil atau daun lembaga) adalah bakal daun yang terbentuk pada embrio. Kotiledon merupakan organ cadangan makanan pada biji sekelompok tumbuhan, sekaligus organ fotosintetik pertama yang dimiliki oleh tumbuhan yang baru saja berkecambah. Walaupun bagi kecambah ia berfungsi seperti daun, kotiledon tidak memiliki anatomi yang lengkap seperti daun sejati. Selain melalui kulit biji, keluar masuknya air dapat melalui mikropil. Mikropil terletak pada sekitar tengah biji dan di bawah biji.. Kotiledon pada hari ke 0 jumlah rata-rata yaitu 0,504 , sedangkan pada hari ke 3 rata –rata nya yaitu 0,874,sedangkan rata-rata flumula pada hari ke 6 yaitu 0,376 dan pada hari ke 9 rata-ratanya yaitu 0,12, ,sedangkan rata-rata pada hari ke 12 ratanya yaitu 0,05,dan pada hari ke 15 rata nya adalah,0,17, pertumbuhan paling tinggi bila dilihat dari kurva pertumbuhan kotiledon pada biji kacang merah yaitu pada hari 3 yang kotiledonya atau /daun pertama yang tumbuh, pada daun pertama yang tumbuh ini, kecambah yang tumbuh dan berkembang yang kemudian akan keluar daun pertama yang tumbuh daun yang tumbuh bila dilihat dari rata-rata pada kurva petumbuhan yaitu kotiledon bahwa pada hari ke 3 kotiledon mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada daunnya tersebut ,dan pada hari ke 15 justru tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang lebih tinggi pada biji kacang merah tersebut, penyebabnya bisa jadi karena kekurang air. Atau karena kualiatas dari biji tersebut yang tidak bagus sehingga menyebabkan biji tersebut tidak dapat tumbuh dan berkembang menjadi kecambah.pada kurva pertumbuhan juga dapat dilihat tentang turun naiknya suatu pertumbuhan dan perkembangan biji kacang merah tersebut. Serta pertumbuhan yang paling rendah bila dilihat dari kurva sigmoid tersebut terjadi pada hari ke 12 hari, rata-rata kotiledonnya hanya 0,4. , dan terlihat dari kurva nya juga bahwa perbandingan rata-rata pertumbuhan kotiledon pada hari 9 dan 12 tidak jauh berbeda, pertumbuhan dan perkembanga biji kacang merah menjadi kecambah hanya terjadi pada hari 3 yaitu 0,874, lalu kemudian pada hari 6, sedangkan pada hari, hari lainnya biji tersebut tidak mengalami pertumbuhan yang tinggi .


BAB V
PENUTUP


A.    Simpulan
Dari hasil pembahasan tentang uji daya pertumbuhan dan perkembangan pada kacang merah maka dapat disimpulkan bahwa pada biji akar,batang dan daun merupakan struktu penting dari kecambah serta untuk menentukan bahwa tanaman tersebut tumbuh dan berkembang  atau tidak. Dan dari hasil rata dari radikula, flumula dan kotiledon, bahwa suatu tanaman dapat tumbuh dan berkembang lebih besar ternyata tidak selalu dapat dilihat atau ditentukan oleh lama nya suatu biji tersebut ditanam, yang terpenting adalah bahwa kualitas biji tersebut bagus atau tidak, serta air dan cahaya juga diperlukan dalam pembentukan dari biji untuk menjadi kecambah, dan bila dilihat dari hasil rata-rata dapat dilihat bahwa lama nya masa tanam tidak memiliki pengaruh terhadap biji tesebut untuk tumbuh dan berkembang menjadi besar yaitu mulai dari akar,batang dan daunnya, terlihat dari kurva pertumbuhan biji kacang merah dan pada hari ke3 setelah tanam yaitu 1,966 sampai dengan 15 hari  yang 0,072 setelah tanam memiliki pertumbuhan dan perkembangan pada kecambah biji kacang merah memiliki rata-rata yang berbeda, dan flumula pada hari ke3 sampai pada hari ke 15 juga memiliki perbedaan pertumbuhan dan perkembangan yang jauh berbeda, serta kotiledon pada hari ke 3 sampai pada hari ke 15 juga memiliki perbedaan pertmbuhan yang jauh berbeda, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan kecambah biji kacang merah tidak berpengaruh pada lamanya masa biji tersebut sudah ditanaman, tetapi suatu biji dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dipengaruhi oleh air yang cukup, serta cahaya yang cukup untuk biji  tersebut tumbuh dan berkembang menjadi kecambah hingga keluar akar, batang dan daun.



LAMPIRAN
Data Pengukuran Biji Kacang Merah
Dan Gambar Setelah Masa Tanam

A.    Tabel Pengukuran hari KE 0
P0
Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
Jumlah
Kotiledon
0,21
0,40
0,84
0,33
0,74
2,52
Radikula
0,61
0,82
0,24
0,62
0,53
2,82
Flumula
0,30
0,34
0,73
0,21
0,42
2
  
Hasil Kotiledon Dari Biji : 1 + 2 + 3 + 4 + 5  =  2,52 : 5    =  0,504
Hasil Radikula Dari Biji :  1 + 2 + 3 + 4 + 5  =  2,82  : 5   = 0,564
Hasil Flumula Dari Biji  :  1 + 2 + 3 +4 + 5   =   2 : 5        =   0,4
                
B.  Tabel pengukuran hari ke 3  
P1
Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
Jumlah
Radikula
0,83
3,16
2,14
0,77
2,93
9,83
Flumula
0,46
0,62
0,50
0,40
0,75
2,73
Kotiledon
0,93
0,97
0,89
0,74
0,84
4,37

Hasil  Radikula Dari  Biji :  1 + 2 + 3 + 4 + 5  =  9,83 : 5    =  1,966
Hasil  Flumula Dari Biji   :  1 + 2 + 3 + 4 + 5  =  2,73  : 5   =  0,546
Hasil Kotiledon Dari Biji :  1 + 2 + 3 + 4 + 5  = 4,37 : 5     =   0,874

C.  Tabel pengukuran hari ke 6
P2
Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
Jumlah
Radikula
0
0,60
4,40
0,60
6,25
11,85
Flumula
0
0,34
1,30
0,11
1,42
3,17
Kotiledon
0
0,40
0,22
0,30
0,96
1,88


Hasil  Radikula Dari  Biji : 1 + 2 + 3 + 4 + 5  = 11,85 : 5 =  2,37
Hasil flumula Dari Biji     : 1 + 2 + 3 + 4 + 5  = 3,17 :5   =  0,634
Hasil Kotiledon Dari Biji : 1 + 2 + 3 +4 + 5  =  1,88 : 5  = 0,376

D.  Tabel pengukuran hari ke 9
P3
Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
Jumlah
Radikula
0
7,50
3,00
9,60
0
20,1
Flumula
0
1,40
2,00
2,20
0
5,6
Kotiledon
0
0,20
0,30
0,10
0
0,6

Hasil  Radikula Dari  Biji : 1 + 2 + 3 + 4 + 5  =  20,1   : 5  =  4,02
Hasil Flumula Dari Biji    : 1+ 2 + 3 + 4 + 5  =    5,6  :  5   =   1,12
Hasil Kotiledon Dari Biji  :1 + 2 + 3 + 4 + 5 =   0,6  :   5    =  0,12

E.   Tabel pengukuran hari ke 12
P4
Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
Jumlah
Radikula
0,30
0
0,50
8,00
0
8,8
Flumula
0,05
0
6,50
2,20
0
8,75
Kotiledon
0,10
0
0,05
0,05
0
0,2


Hasil Radikula Dari  Biji  : 1 + 2 + 3 + 4 + 5  =  8,8 : 5   =  1,76
Hasil Flumula Dari Biji    : 1 + 2  + 3 + 4 + 5  =  8,75 : 5 = 1,75
Hasil Kotiledon Dari Biji  : 1 + 2 + 3 + 4 + 5   =  0,2  : 5 = 0,04


F.   Tabel pengukuran Hari ke 15
P5
Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
Jumlah
Radikula
0
0,36
0
0
0
0,36
Flumula
0
0
0
0
0
0
Katiledon
0
0,85
0
0
0
0,85

Hasil Radikula Dari  Biji  :1 + 2 + 3 + 4 + 5   =  0,36 : 5  =  0,072
Hasil Flumula Dari Biji    :1 + 2 + 3 + 4 + 5  =  0 : 5  =  0
Hasil Kotiledon Dari Biji  :1 + 2 + 3 + 4 + 5  = 0,85 : 5  =  0,17


Gambar: 0 hari






Gambar:3 hari setelah tanam


Gambar : 6 Hari Setelah Tanam

Gambar : 9 Hari Setelah Tanam


Gambar: 12 Hari Setelah Tanam

Gambar: 15 Hari Setelah Tanam







DAFTAR PUSTAKA

Sasmitamihardja, D., Siregar, A. (1990). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Tidak diterbitkan. FMIPA ITB. Bandung.
Indah 2010. Srtuktur biji. http://www.pustakaut.ac.id. Diakses 6 Mei 2013.
Kamil, J 2002. Teknologi Benih. Angkasa. Bandung
Maria Ballor, Nio Song Ai. 2010 Peranan Air Dalam Perkecambahan Biji. Fakultas
matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas sam ratulangi manado .