LAPORAN
FISIOLOGI TUMBUHAN
Kemampuan
Pertumbuhan Dan Perkembangan Perkecambahan
Biji Kacang Merah
Dosen : Nazarudin , SP., M.Si
Disusun Oleh:
Yuliana
(1303000338-31)
KELAS : 3A2, REGULER
PROGRAM
STUDI BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
KAPUAS SINTANG
TAHUN
AKADEMIK 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan berkat nya kepada kita semua ,sehingga laporan hasil pratikum mata kuliah Fisiologi Tumbuhan yaitu tentang pertumbuhan dan perkembangan
perkecambahan pada biji kacang merah, ini dapat diselesaikan.
Ucapan terima kasih
kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung ,sehingga laporan ini dapat selesai sesuai dengan
waktunya. laporan ini tak luput dari
berbagai kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun Semoga laporan ini dapat memberikan informasi serta dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Sintang, 11
November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Tujuan Pratikum........................................................................................................... 2
C. Manfaat Pratikum......................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................3
A.
Klasifikasi
Tanaman Kacang Merah.................................................................... 3
BAB III METODOLOGI.........................................................................................5
A. Waktu Dan Tempat.................................................................................................... 5
B. Alat Dan Bahan ...........................................................................................................5
C. Prosedur Kerja ............................................................................................................ 6
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................ 7
A. Hasil........................................................................................................................... 7
B. Pembahasan ................................................................................................................. 9
BAB V PENUTUP ....................................................................................................15
A. Simpulan ................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 2
DAFTAR
LAMPIRAN
GAMBAR
PERLAKUAN 0....................................................................................... 16
GAMBAR
PERLAKUAN 1........................................................................................ 17
GAMBAR
PERLAKUAN 2........................................................................................ 18
GAMBAR
PERLAKUAN 3........................................................................................ 19
GAMBAR
PERLAKUAN 4........................................................................................ 20
GAMBAR
PERLAKUAN 5........................................................................................ 20
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkecambahan
merupakan tahap awal /permulaan suatu tanaman untuk tumbuh dan berkembang nya
suatu embrio yang akan muncul dari dalam
biji Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan
kehidupan tumbuhan. Perkecambahan etrjadi karena pertumbuhan radikula (calon
akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). radikula tumbuh kebawah menjadi
akar sedangkan plumula tumbuh keatas menjadi batang. lalu
setelah itu suatu tanaman tersebut akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
melalui proses pertumbuhan pada tanamanan. Proses kecambahan pada biji kacang
merah untuk menguji pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan biji kacang
merah dengan media modern yang digunakan dengan bantuan alat-alat dan
bahan-bahan yang steril.
Uji daya
Perkecambahan biji kacang merah dilakukan dengan menggunakan bahan yang sudah
steril. Disterilkan agar biji kecamabah tersebut tidak terkontaminasi dan agar
biji kecambah tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Biji kacang merah
disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol yang sudah ditentukan
serta setelah itu dibilas kembali dengan air bersih.
Pada uji
daya kecambah biji kacang merah ini agar dapat diketahui kualitas dari biji
kacang merah tersebut. Yaitu dengan cara mensterilkan biji kacang merah dan dibulas dengan air
bersih,lalu dilakuan penyusunan biji kacang merah pada tempat yang sudah
disediakan dan telah steril dan ditutup rapat agar tidak terkontaminasi yang
dapat menyebabkan jamur tumbuh dan tanaman tersebut berwarna dan akirnya tidak
dapat tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan
dan perkembangan tanaman merupakan suatu proses yang akan dialami oleh tanaman
itu sendiri,dari mulai muncul nya akar, daun dan batang dari tanman tersebut.
Dari hasil tumbuh dan berkembang nya tanaman tersebut, yaitu biji kacang merah
yang kami jadikan bahan pratikum, kami melakukan pengukuran dan setelah itu
membuat Kurva sigmoid. Kurva sigmoid yang dibuat merupakan kurva pertumbuhan biji kacang merah yang
telah dibuat perlakuan,pengukuran biji kacang merah, dari kotiledon, radikula,
dan flumula mulai dari hari ke nol hari 3, hari ke 6, 9,12, sampai dengan hari
ke 15. Dan dari kurva sigmoid tersebut yang akan diketahui kurva pertumbuhan
biji kacang merah tersebut. Kurva pertumbuhan tersebut akan dibuat sesuai
dengan apa yang diukur dalam setiap perlakuan, yaitu kurva sigmoid pertumbuhan
biji kacang merah, radikula, kotledon, dan flumula.
B. Tujuan
Pratikum
Adapun tujuan dari pratikum kali ini yaitu :
1.
Agar
mahasiswa dapat mengetahui kualitas dan kemampuan dan daya
tumbuh kecambah yang ditanaman ditempat yang steril dan tertutup.
2.
Agar mahasiswa dapat mengetahui
kemampuan daya tumbuh kecambah dengan alat dan bahan yang steril dan yang tidak
steril.
C. Manfaat
Pratikum
1.
Dengan
adanya pratikum ini
mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat atas pratikum tentang
kemampuan pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan pada biji kacang merah
dengan alat dan bahan(biji kacang merah yang sudah steril).
2. Dengan
adanya pratikum,siswa dapat mengetahui kualitas dari biji kacang merah
tersebut, serta dapat mengetahui pengaruh dan penyebab mengapa biji kacang
merah yang dibuat dalam setiap perlakuan, dan dalam tiap perlakuan tersebut
biji kacang merah nya tidak tumbuh.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Klasifikasi
Biji kacang merah
Klasifikasi kacang
merah (1957), adalah sebagai berikut :
Regnum
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisio
: Angiosspermae
Class : Dicotyledonae
Ordo
: Rosales (Legumin
Famili
: Leguminosae (Papilionaceae
Subfamili
: Papilionoideae
Genus
: Phaseolus
Spesies
: Phaseolus vulgaris L.
Kacang
merah mempunyai batang pendek dengan tinggi sekitar 30 cm. Batang tanaman
umumnya berbuku-buku, yang sekaligus merupakan tempat untuk melekat tangkai
daun. Daun bersifat majemuk tiga (trifoliolatus) dan helai daunnya berbentuk
jorong segitiga (Rukmana, 2009).
Kecambah
didefinisikan sebagai tumbuhan kecil yang baru muncul dari biji dan hidupnya
masih tergantung pada persediaan makanan yang terdapat dalam keping biji
(Tjitrosoepomo, 1999).
Perkecambahan
adalah proses aktivitasi pertumbuhan embryonic axis di dalam biji yang terhenti
selama fase pemasakan biji/dormansi kemudian aktif kembali untuk membentuk
kecambah (Elisa, 2006).
Perkecambahan
merupakan suatu proses dimana radikula (akar embrionik) memanjang ke luar
menembus kulit biji. Tahapan perkecambahan dimulai dengan hidrasi atau
imbibisi, dilanjutkanoleh aktivasi enzim, inisiasi pertumbuhan embrio dan
pertumbuhan kecambah berikutnya (Salisbury dan Ross, 1995).
Perkecambahan
pada tumbuhan, baik pada tumbuhan tingkat rendah maupun pada tumbuhan tingkat
tinggi, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor dalam
yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain tingkat kemasakan benih, dan
dormansi. Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan diantaranya
air, suhu, oksigen, cahaya dan medium perkecambahan (Sutopo, 2002).
Kacang
merah (Phaseolus vulgaris L.) mempunyai nama ilmiah yang sama dengan kacang
buncis yaitu Phaseolus vulgaris L, hanya tipe pertumbuhan dan kebiasaan
panennya berbeda. Kacang merah (kacang jogo), sebenarnya merupakan kacang
buncis tipe tegak (tidak merambat) dan umumnya dipanen polong tua, sehingga
disebut Bush bean. Sedangkan kacang buncis umumnya tumbuh merambat (pole beans)
dan dipanen polong-polong mudanya saja (Rukmana,2009).
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu Dan Tempat
Pada
pengamatan yang telah kami lakukan yang dilaksana pada:
Hari/tanggal
: Rabu, 21 Oktober 2015
Pukul :
13.00-14.00 WIB
Tempat : Di laboratorium Biologi Fakultas Pertanian
B. Alat
dan bahan
1. Alat yang digunakan pratikum:
a.
Kapas
b.
Mika
c.
Alkohol
d.
Pinset
e.
Scapel
f.
Spidol.
g.
Spatula
h.
arloji
i.
Air
j.
Tabung
ukur
k.
Jangka
sorong
2 . Bahan yang digunakan pratikum
a. Biji kacang merah
C. Prosedur
kerja
1. Pada saat memulai pratikum pertama-tama kami
menyiapkan alat-alat serta bahan-bahan yang kami perlukan lalu kemudian
alat-alat yang kami pakai kami sterilkan terlebih dahulu.
2. Setelah alat kami sterilkan kemudian kami
menyiapkan bahan yang akan digunakan yaitu biji kacang merah yang 5 buah kami potong untuk mengetahui
radikula,flumula dan kotiledon nya lalu kami ukur dengan menggunakan jangka
sorong ,sedangkan yang 25 buah kami rendam dalam gelas ukur dengan alkohol
sebanyak 200 ml selama 15 menit setelah itu
dibilas dengan air bersih sebanyak 2 kali bilas.
3. Setelah itu
kami mengangkat biji kacang merah tersebut lalu kami tiriskan pada wadah
yang telah disediakan
4. Setelah biji kacang merah tersebut sudah
ditiriskan .lalu kami memasukan kapas dimika yang telah disterilkan dan yang
sudah kami siapkan lalu di dibasahin air, kemudian kami memasukan 25 biji
kacang merah dibuat perlakuan, dan pada tiap perlakuan dibuat 5 biji kacang
merah dan disusun rapi
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil dan
Pembahasan
Kecambah
didefinisikan sebagai tumbuhan kecil yang baru muncul dari biji dan hidupnya
masih tergantung pada persediaan makanan yang terdapat dalam keping biji dan Perkecambahan
merupakan suatu proses dimana radikula (akar embrionik), memanjang ke luar
menembus kulit biji dan flumula(calon bakal batang) yang tumbuh dari kecambah
tersebut,serta kotiledon(daun pertama yang tumbuh dari kecambah tersebut dan
berdasarkan hasil pengukuran, didapat
kan hasil rata-rata dari kurva pertumbuhan (kurva sigmoid) biji kacang merah.
1. Radikula
Berdasarkan
dari kurva sigmoid pada biji kacang merah yang diberikan perlakuan,dan didalam
perlakuan tersebut terdapat ulangan-ulangan, dan kemudian didapatkan rata-rata
dari radikula atau akar embrio.
Akar
(Radikula), batang (Flumula) ,dan ktiledon (daun) merupakan Struktur penting dari kecambah untuk menilai
kemampuan biji untuk tumbuh dan
berkembang menjadi kecambah. dari hasil setiap perlakuan kami buatkan kurva
sigmoid tentang pertumbuhan biji kacang merah tersebut. Dan Untuk memulai
kehidupannya, biji harus berkecambah menjadi tanaman baru. Perkecambahan
biji dimulai dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula memanjang
atau muncul melewati kulit biji. Perkecambahan biji merupakan proses
pertumbuhan embrio dan komponen-komponen btji lainnya untuk dapat menghasilkan
tumbuhan baru. Proses ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam (tingkat
kemasakan biii, ukuran biji, dormansi, dan penghambat perkecambahan) maupun
faktor-faktor luar (air, temperatur, oksigen, dan cahaya). Air merupakan salah
satu faktor luar yang sangat penting dalam perkecambahan, karena penyerapan air
merupakan tahap awal perkecambahan biii. Air berperan penting untuk
mengaktifkan sel-sel yang bersifat embrionik di dalam biji, melunakkan kulit
biji dan menyebabkan mengembangnya embrio dan endosperm, fasilitas untuk
masuknya oksigen ke dalam biji, mengencerkan protoplasma dan media angkutan
makanan dari endospenn atau kotiledon ke daerah titik-titik tumbuh. Dan dari
biji yang sudah menjadi kecambah tersebut,akan mulai keluar radikula/akar
embrionik, flumula/calon batang serta kotiledon/calon bakal daun muda.dari
radikula.flumula dan kotiledon tersebut yang keluar dari biji yang menjadi
kecambah, diukur panjang setiap radikula, flumula dan kotiledonnya. dan didapat
kan hasil rata-ratanya dari setiap babgianbagian radikula,flumula, dan
kotiledon .Setelah tiga hari penanaman biji kacang merah yang 25 biji yang tiap
biji nya tersebut sudah dibuat perlakuan
kami mengukur biji kacang merah tersebut dan mendapatkan hasil
pengukuran yang sudah kami lakukan dan kemudian dibuat kurva sigmoid/kurva
pertumbuhan biji kacang merah.
a.
Radikula /akar embrionik
Radikula
adalah akar lembaga yang nantinya akan tumbuh menjadi akar utama / merupakan
akar embrionik yang baru muncul dari kecambah. Radikula tumbuh menembus kulit
biji dan melewati liang biji. Pada kecambah biji kacang merah dalam setiap
perlakuan yang sudah kami buat setiap perlakuaann dan dalam setiap perlakuan
tersebut tersusun ulangan-ulangannya,, dan dari kecambah tersebut tumbuh
radikula / akar lembaga yang baru keluar dari biji kacang merah. Perubahan
pengendalian ini pada radikula merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif
melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula.Akibatnya ukuran radikula
keluar dan menembus kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada
akhirnya pecah dari biji kacang merah tersebut keluar radikula serta didapatkan
ukuran radikula dari setiap perlakuan yang sudah ditentukan, pada hari ketiga
setelah penanaman biji kacang merah dan diukur. Pada tahap awal pengukuran
adalah yang pertama kami mengamati tanaman biji kacang merah tersebut apakah
pada tiap biji tersebut ada yang mati atau tidak tumbuh akar ,lalu setelah itu
kami melakuan pengukuran pada perlakuan ke3 hari setelah penanaman pada tiap
biji-biji kacang merah. yang pertama pada perlakuan pertama dan pada biji
pertama kami mengukur Radikula atau yang disebut dengan akar embrionik yang
memanjang keluar menembus kulit yaitu pada radikula rata-ratanya yaitu pada
hari ke 0 /hari pertama yaitu 0,564 ,
dan pada hari ke3 setelah tanam biji-biji kacang merah yaitu biji nya hidup
semua yaitu jumlah rata-rata 1,966, hari
ke3 yang biji nya hidup semua dan tidak
ada yang mati serta tidak ada yang terkontaminasi atau tidak ada yang ditumbuhi
jamur. Dan pada hari ke 6 jumlah biji yang hidup yaitu hanya 4 biji yaitu pada
nomor 2,3,4,5 , sedangkan nomor 1 mati, tidak dapat keluar akar dikarenakan
disebabkan tumbuh jamur yang menyebabkan biji kacang merah tersebut terhambat
pertumbuhannya dan rata pertmbuhan nya yaitu 2,37,s rata-rata radikula/ akar embrionik pada hari 6 biji kacang merah ini mengalami
kenaikan pertumbuhan biji kacang merah tingggi dari hari ke 3. Sedangkan pada
hari ke 9 jumlah biji yang tumbuh hanya 3 biji yaitu biji nomor 2,3,4,
sedangkan biji nomor 1 dan 5 mati, tidak dapat tumbuh dikarenakan tumbuh jamur
yang menghambat biji tersebut untuk menjadi kecambah dan membuat akar juga
tidak dapat keluar dan rata-rata jumlah radikulanya yaitu 4, Rata pertumbuhan
biji kacang merah pada hari ketiga ini juga mengalami pertumbuhan dibandingkan
dengan rata-rata pada hari ke 3 dan hari ke 6. Sedangkan pada hari ke 12 biji
kacang merah yang hidup yaitu hanya 3 biji yaitu nomor 1,3,4, sedangkan nomor 2
dan 5 mati, tidak tumbuh dan berkembang
tidak menjadi kecambah, hanya ditumbuhi jamur yang menghambat pertumbuhan
kacang merah terssebut, yang penyebabnya karena bisa jadi disebabkan sewaktu
memberikan air pada wadah untuk menyimpan biji kacang merah tersebut tidak
rata, yang menyebabkan biji tersebut, mati, kering dan ditumbuhi jamur, dan
bisa jadi juga karena kualitas dari tersebut tidak baik dan tidak memperhatikan
sewaktu memilih biji tersebut. rata-rata
radikula nya yaitu 1,76, pada hari ke 12 ,biji kacang merah tidak mengamali
pertumbuhan yang lebih tinggi dari hari ke3,ke 6 dan hari 9, dan justru mengalami
penurunan pertumbuhan pada kecambahnya. Dan pada hari ke 15 rata-rata dari
radikula tersebut yaitu 0,072, pada hari
15 ini biji yang tumbuh hanya 1 biji saja, yaitu hanya nomor 2 sedangkan nomor
yang lainnya mati, tidak menjadi kecambah, hanya ditumbuhi jamur, hal ini bisa
juga disebabkan kualitas dari biji tersebut tidak lagi bagus, karena juga
sewaktu mengambil biji tidak memperhatikan kualitas dari biji tersebut. Dan
pada kurva pertumbuhan pada biji kacang merah yaitu pada radikula/ akarnya, bahwa pertumbuhan biji kacang merah tersebut
pada radikula tidak mengalami pertumbuhan yang meningkat sampai pada hari ke 15
dan justru mengalami penurunan pertmbuhan pada kurva radikula tersebut. Dan
pada kurva pertumbuhan biji kacang merah yang terlihat jelas
pertumbuhannya pada hari ke 9
pertumbuhan radikula terjadi pada hari ke 9 yang mengalami pertumbuhan yang
tinggi yaitu, 4,02 pertmbuhan pada hari ke 9 merupakan pertumbuhan yang lebih
tinggi dari hari 3,6, 12 dan hari ke 15 yang tidak mengalami pertumbuhan yang
lebih tinggi pada radikula nya/ akar embrioniknya
2.
Flumula
b. Flumula
atau bakal calon batang.
pucuk
lembaga (Flumula) yang merupakan daun yarrg pertama kali yang terbentuk di
ujung batang lembaga. flumula pada biji kacang merah ini dan yang sudah kami
uku dan didapatkan juga rata-rata dar flumula pada hari ke 0 rata-rata nya
yaitu 0,4,dan pada hari ke 3 jumlah rata-rata flumulanya yaitu 0,546 dan
biji/tiap ulangannya pun hidup semua, tidak ada yang mati atau ditumbuhi
jamur,, sedangkan pada hari ke 6 jumlah biji yang hidup hanya 4 biji, sedangkan
yang satu nya yaitu pada nomor 1 mati, hanya ditumbuhi jamur, tidaktumbuh dan
berkembang menjadi kecambah. rata-rata flumula pada hari ke 6 yaitu 0,634 dari
hari ke 3 dan ke 6 ini flumulanya tidak ada yang mengalami pertumbuhan yang
lebih tinggi pada calon bakal batang /flumulanya. Dan pada hari ke 9 rata nya
yaitu 1,12, pada hari ke 9 ini flumulanya sedikit mengalami pertumbuhan dari
hari sebelumnya. Dan pada hari ke 12 rata-rata flumulanya yaitu 1,75, pada hari
ke 12 ini hanya sedikit mengalami
pertumbuhan pada calon batang nya yaitu 1,75 rata-ratanya . sedangkan pada hari
ke 15 flumula / calon batang nya tidak tumbuh , bijinya mati, hanya ditumbuhi
jamur pada bijinya, bisa karena disebabkan karena kualitas biji yang tidak
baik, atau karena tidak mendapakan suplai air dari biji tersebut, sehingga
menyebabkan biji-biji kacang merah tersebut mati tidak dapat tumbuh dan
berkembang.pada hari ke 15 ini flumulanya 0, calon batang nya tidak tumbuh .dan
pada kurva pertmbuhan terlihat bahwa pertmbuhan biji kacang merah pada calon
batang nya pertumbuhan yang tinggi dan hanya terjadi pada hari ke 12,sedangkan
pertumbuhan berikutnya pada hari ke 9 yaitu 1,12. Dan pada hari ke 15 pada kurva
pertumbuhannya terliha penurunan yang dratis, tidak ada pertumbuahn dan
perkembangan didalamn biji kacang merah tersebut,
3 .Kotiledon
c.
Kotiledon/
daun pertama yang tumbuh
Kotiledon (disebut juga kotil atau daun lembaga) adalah
bakal daun yang terbentuk pada embrio. Kotiledon merupakan organ cadangan
makanan pada biji sekelompok tumbuhan, sekaligus organ fotosintetik pertama yang dimiliki oleh tumbuhan yang baru saja berkecambah. Walaupun bagi kecambah ia berfungsi seperti daun,
kotiledon tidak memiliki anatomi yang lengkap seperti daun sejati. Selain melalui kulit biji, keluar masuknya air dapat melalui
mikropil. Mikropil terletak pada sekitar tengah biji dan di bawah biji..
Kotiledon pada hari ke 0 jumlah rata-rata yaitu 0,504 , sedangkan pada hari ke 3
rata –rata nya yaitu 0,874,sedangkan rata-rata flumula pada hari ke 6 yaitu 0,376
dan pada hari ke 9 rata-ratanya yaitu 0,12, ,sedangkan rata-rata pada hari ke
12 ratanya yaitu 0,05,dan pada hari ke 15 rata nya adalah,0,17, pertumbuhan
paling tinggi bila dilihat dari kurva pertumbuhan kotiledon pada biji kacang
merah yaitu pada hari 3 yang kotiledonya atau /daun pertama yang tumbuh, pada
daun pertama yang tumbuh ini, kecambah yang tumbuh dan berkembang yang kemudian
akan keluar daun pertama yang tumbuh daun yang tumbuh bila dilihat dari
rata-rata pada kurva petumbuhan yaitu kotiledon bahwa pada hari ke 3 kotiledon
mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada daunnya tersebut ,dan pada hari ke
15 justru tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang lebih tinggi pada
biji kacang merah tersebut, penyebabnya bisa jadi karena kekurang air. Atau
karena kualiatas dari biji tersebut yang tidak bagus sehingga menyebabkan biji
tersebut tidak dapat tumbuh dan berkembang menjadi kecambah.pada kurva
pertumbuhan juga dapat dilihat tentang turun naiknya suatu pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang merah tersebut. Serta pertumbuhan yang paling rendah
bila dilihat dari kurva sigmoid tersebut terjadi pada hari ke 12 hari,
rata-rata kotiledonnya hanya 0,4. , dan terlihat dari kurva nya juga bahwa
perbandingan rata-rata pertumbuhan kotiledon pada hari 9 dan 12 tidak jauh
berbeda, pertumbuhan dan perkembanga biji kacang merah menjadi kecambah hanya
terjadi pada hari 3 yaitu 0,874, lalu kemudian pada hari 6, sedangkan pada
hari, hari lainnya biji tersebut tidak mengalami pertumbuhan yang tinggi .
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil pembahasan tentang uji daya pertumbuhan dan
perkembangan pada kacang merah maka dapat disimpulkan bahwa pada biji
akar,batang dan daun merupakan struktu penting dari kecambah serta untuk
menentukan bahwa tanaman tersebut tumbuh dan berkembang atau tidak. Dan dari hasil rata dari
radikula, flumula dan kotiledon, bahwa suatu tanaman dapat tumbuh dan
berkembang lebih besar ternyata tidak selalu dapat dilihat atau ditentukan oleh
lama nya suatu biji tersebut ditanam, yang terpenting adalah bahwa kualitas
biji tersebut bagus atau tidak, serta air dan cahaya juga diperlukan dalam
pembentukan dari biji untuk menjadi kecambah, dan bila dilihat dari hasil
rata-rata dapat dilihat bahwa lama nya masa tanam tidak memiliki pengaruh terhadap
biji tesebut untuk tumbuh dan berkembang menjadi besar yaitu mulai dari
akar,batang dan daunnya, terlihat dari kurva pertumbuhan biji kacang merah dan
pada hari ke3 setelah tanam yaitu 1,966 sampai dengan 15 hari yang 0,072 setelah tanam memiliki pertumbuhan
dan perkembangan pada kecambah biji kacang merah memiliki rata-rata yang
berbeda, dan flumula pada hari ke3 sampai pada hari ke 15 juga memiliki
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan yang jauh berbeda, serta kotiledon pada
hari ke 3 sampai pada hari ke 15 juga memiliki perbedaan pertmbuhan yang jauh
berbeda, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan kecambah biji
kacang merah tidak berpengaruh pada lamanya masa biji tersebut sudah ditanaman,
tetapi suatu biji dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dipengaruhi oleh air
yang cukup, serta cahaya yang cukup untuk biji tersebut tumbuh dan berkembang menjadi
kecambah hingga keluar akar, batang dan daun.
LAMPIRAN
Data
Pengukuran Biji Kacang Merah
Dan
Gambar Setelah Masa Tanam
A.
Tabel Pengukuran
hari KE 0
P0
|
Biji 1
|
Biji 2
|
Biji 3
|
Biji 4
|
Biji 5
|
Jumlah
|
Kotiledon
|
0,21
|
0,40
|
0,84
|
0,33
|
0,74
|
2,52
|
Radikula
|
0,61
|
0,82
|
0,24
|
0,62
|
0,53
|
2,82
|
Flumula
|
0,30
|
0,34
|
0,73
|
0,21
|
0,42
|
2
|
Hasil Kotiledon Dari Biji : 1 + 2 + 3 + 4 + 5
= 2,52 : 5 = 0,504
Hasil Radikula Dari Biji : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 2,82 : 5 =
0,564
Hasil Flumula Dari Biji : 1 + 2
+ 3 +4 + 5 = 2 : 5
= 0,4
B. Tabel pengukuran hari ke 3
P1
|
Biji 1
|
Biji 2
|
Biji 3
|
Biji 4
|
Biji 5
|
Jumlah
|
Radikula
|
0,83
|
3,16
|
2,14
|
0,77
|
2,93
|
9,83
|
Flumula
|
0,46
|
0,62
|
0,50
|
0,40
|
0,75
|
2,73
|
Kotiledon
|
0,93
|
0,97
|
0,89
|
0,74
|
0,84
|
4,37
|
Hasil Radikula
Dari Biji : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 9,83
: 5 = 1,966
Hasil Flumula Dari Biji : 1 +
2 + 3 + 4 + 5 = 2,73 : 5 = 0,546
Hasil Kotiledon Dari Biji : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 4,37 : 5
= 0,874
C. Tabel pengukuran hari ke 6
P2
|
Biji 1
|
Biji 2
|
Biji 3
|
Biji 4
|
Biji 5
|
Jumlah
|
Radikula
|
0
|
0,60
|
4,40
|
0,60
|
6,25
|
11,85
|
Flumula
|
0
|
0,34
|
1,30
|
0,11
|
1,42
|
3,17
|
Kotiledon
|
0
|
0,40
|
0,22
|
0,30
|
0,96
|
1,88
|
Hasil Radikula
Dari Biji : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 11,85 : 5 = 2,37
Hasil flumula Dari Biji : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 3,17 :5
= 0,634
Hasil Kotiledon Dari Biji : 1 + 2 + 3 +4 + 5 = 1,88
: 5 = 0,376
D. Tabel pengukuran hari ke 9
P3
|
Biji 1
|
Biji 2
|
Biji 3
|
Biji 4
|
Biji 5
|
Jumlah
|
Radikula
|
0
|
7,50
|
3,00
|
9,60
|
0
|
20,1
|
Flumula
|
0
|
1,40
|
2,00
|
2,20
|
0
|
5,6
|
Kotiledon
|
0
|
0,20
|
0,30
|
0,10
|
0
|
0,6
|
Hasil Radikula
Dari Biji : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 20,1 : 5 = 4,02
Hasil Flumula Dari Biji : 1+ 2 + 3 + 4 + 5 = 5,6 : 5 = 1,12
Hasil Kotiledon Dari Biji :1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 0,6 : 5 = 0,12
E.
Tabel
pengukuran hari ke 12
P4
|
Biji 1
|
Biji 2
|
Biji 3
|
Biji 4
|
Biji 5
|
Jumlah
|
Radikula
|
0,30
|
0
|
0,50
|
8,00
|
0
|
8,8
|
Flumula
|
0,05
|
0
|
6,50
|
2,20
|
0
|
8,75
|
Kotiledon
|
0,10
|
0
|
0,05
|
0,05
|
0
|
0,2
|
|
Hasil Radikula Dari Biji :
1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 8,8 : 5 = 1,76
Hasil Flumula Dari Biji : 1 + 2
+ 3 + 4 + 5 = 8,75 : 5 = 1,75
Hasil Kotiledon Dari Biji : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 0,2 : 5
= 0,04
F.
Tabel
pengukuran Hari ke 15
P5
|
Biji 1
|
Biji 2
|
Biji 3
|
Biji 4
|
Biji 5
|
Jumlah
|
Radikula
|
0
|
0,36
|
0
|
0
|
0
|
0,36
|
Flumula
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Katiledon
|
0
|
0,85
|
0
|
0
|
0
|
0,85
|
Hasil Radikula Dari Biji :1
+ 2 + 3 + 4 + 5 = 0,36
: 5 = 0,072
Hasil Flumula Dari Biji :1 + 2
+ 3 + 4 + 5 = 0 : 5 =
0
Hasil Kotiledon Dari Biji :1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 0,85 : 5 = 0,17
Gambar:
0 hari
Gambar:3 hari setelah tanam
Gambar
: 6 Hari Setelah Tanam
Gambar
: 9 Hari Setelah Tanam
Gambar: 12 Hari Setelah Tanam
Gambar: 15 Hari Setelah Tanam
DAFTAR
PUSTAKA
Sasmitamihardja,
D., Siregar, A. (1990). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Tidak diterbitkan.
FMIPA ITB. Bandung.
Indah 2010. Srtuktur biji. http://www.pustakaut.ac.id. Diakses 6 Mei 2013.
Kamil, J
2002. Teknologi Benih. Angkasa. Bandung
Maria Ballor, Nio Song Ai. 2010 Peranan Air Dalam Perkecambahan Biji. Fakultas
matematika
dan ilmu pengetahuan alam universitas sam ratulangi manado .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar